Risiko Penambahan Anggaran Rp5,83 Triliun Kementan di Penghujung Tahun

14-11-2023 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin. Foto: Arief/nr

 

Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin memberikan tanggapan kritis terhadap permintaan tambahan anggaran sebesar Rp5,83 triliun yang diajukan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Diketahui, program ini diperuntukan untuk peningkatan produksi padi dan jagung. Walakin, dirinya berpandangan perubahan anggaran di penghujung tahun ini sangat berisiko.

 

Sebab, menurutnya, permintaan tambahan anggaran tersebut membutuhkan klarifikasi lebih lanjut. Ia menyoroti aspek-aspek tertentu dari rencana penggunaan anggaran tersebut, terutama terkait dengan penyediaan bibit, Alat dan Mesin Pertanian (alsintan), penyediaan pestisida, optimalisasi lahan rawa, dan insentif untuk petugas di lapangan.

 

“Sangat penting bagi kami memahami secara rinci bagaimana setiap rupiah dari tambahan anggaran tersebut akan digunakan dan sejauh mana dampaknya terhadap peningkatan produksi pertanian,” ujar Andi Akmal Pasluddin dalam keterangan rilis yang diterima Parlementaria pada Senin (13/11/2023).

 

Transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran yang besar menjadi penting. Sehingga, program yang direncanakan berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran tersebut. Pasluddin menilai bahwa adanya klarifikasi yang lebih mendalam akan memudahkan DPR dalam memberikan dukungan atau saran perbaikan terhadap rencana penggunaan anggaran Kementan.

 

Selain itu, Politisi Fraksi PKS itu mengajak Komisi IV DPR RI untuk secara teliti mengevaluasi realisasi anggaran Kementan hingga saat ini, yang mencapai 63,77 persen dari total pagu anggaran. Ia berpendapat bahwa evaluasi tersebut perlu dilakukan agar dapat memastikan bahwa anggaran yang telah dialokasikan sejauh ini telah dijalankan dengan efektif dan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

 

Sebagai langkah lanjutan, Ia mengusulkan, agar anggota Komisi IV DPR RI semakin teliti membahas lebih lanjut mengenai pertanggungjawaban penggunaan anggaran Kementan dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan keberlanjutan kegiatan tersebut. Ia berharap agar pendetailan lebih lanjut dari Kementan dapat segera diperoleh untuk memudahkan proses evaluasi dan pembahasan di tingkat Komisi IV DPR RI.

 

“Dalam menghadapi tantangan pangan dan pertanian, kita harus bekerja bersama-sama untuk mencari solusi terbaik. Kita semua akan secara teliti mengevaluasi realisasi anggaran Kementan hingga saat ini. Evaluasi ini diperlukan agar sesuai dengan tujuan, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tutup Legislator dapil Sulawesi Selatan II itu. (gal/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...